Jumat, 19 April 2013

KREKER ISI RAGOUT

Berangkat hujan deras, pulang masih juga deras. Hawa dingin memang godaan berat buat duo otak kanan dan otak kiri; Jadi agak korslet, hihihi.... Sebenarnya nggak lapar jadi pengen makan sesuatu dan yang tadinya nggak butuh beli apa-apa jadi dibutuh-butuhin. Kacau! Nyetir jadi nggak konsen gara-gara terjadi perang batin (lebay nie...) karena nggak mau sok alim (beuh...). So, teteup dong mampir ke Alfamart (catet: terpaksa!).

Ambil roti tawar, susu kotak low fat, kreker kentang dan kreker daun bawang, sekalian Lays dan ice cream pesenan Xti yang lagi malas ikut belanja. Langsung bayar karena gak ada yang ngantri. Pulang.

Eh, begitu sampai rumah malah pengen makan yang lain. Haduuuh... inikah tanda-tanda orang mau gemuk? :(
Gak mau ah makan kreker begitu saja. Standar! Langsung periksa kulkas... ting! Bikin kreker isi ragut. Laksanakan! Biasanya ragout identik dengan sayuran dan telur, tapi kali ini harus menyesuaikan dengan isi kulkas dan waktu (keburu laparnya hilang). Kalau tertarik mau bikin boleh juga loh.... gampang kok!

Bahan:
  • Kreker asin
  • 2 sdm margarin/mentega
  • 2 siung bawang putih, haluskan/cincang
  • 5 sdm terigu serba guna
  • 300 ml susu cair
  • 1-2 lembar daging asap
  • jagung manis pipilan
  • sledri dicincang kasar
  • merica & pala bubuk, garam & gula (secukupnya)
  • Terigu untuk memanir
  • 1 butir telur tambah 2 sdm susu/air matang, kocok lepas

Cara membuat:
  1. Panaskan margarin/mentega.
  2. Tumis bawang putih sampai harum
  3. Masukkan terigu sedikit demi sedikit, sambil diaduk sampai tercampur rata dan terigu matang
  4. Tuang susu perlahan sambil diaduk sampai licin
  5. Masukkan merica, pala, garam, & gula, aduk
  6. Masukkan jagung manis, daging asap, & sledri, aduk sampai tercampur dan jagung matang, angkat.
  7. Ambil 2 keping kreker, isi bagian tengah dengan ragout isi, kerjakan sampai habis
  8. Bedaki dengan terigu tipis-tipis, celup ke dalam telur kocok, goreng dalam api sedang sampai kuning kecoklatan, sajikan
Biasanya pakai kreker persegi (Monde, Nissin), setelah matang aku potong melintang (bentuknya jadi segi tiga dan ragoutnya jadi kelihatan gitu), tapi kali ini pakai kreker bulat dan tetap dipotong jadi 2. Lucu juga! ^_^

Perut kenyaaang...!



Kamis, 18 April 2013

Renovasi Blog Lama

Tiba-tiba pengen nge-blog lagi! Bosen fesbukan terus (boong!). Kangen saja nulis-nulis ngalor ngidul ngetan balik ngulon (kayak orang bingung kan? Hihihi...). Gawatnya, lupa kata sandinya apa! Untungnya gak perlu ribet inga-inga password blog-ku apa, tinggal klik sana klik sini, klak klik... tunggu hitungan detik, dapat balasan via e-mail, bikin password baru, beres... sukses dah!

Pertama kali yang aku lakukan adalah buka-buka arsip alias mau nostalgia gituuu... hihihi... jadi geli sendiri baca tulisan-tulisan sendiri masa lampau. Ada yang lucu, ada yang kaku (bahasa dan cara bertuturnya), ada yang mengharu biru, dan banyak yang lebay juga bu (maksa banget biar semua berakhiran "u", huhuhu...)!

Lanjut dengan perbaikan sana-sani. Ada 1-2 gadget yang rusak dan harus dibuang. Baiklah... tidak masalah. Juga tampilan beranda yang sudah agaagak gimanaaa... gitu! Pokoknya renovasi hampir habis-habisan. Disisakan dikit, terutama nama Pasar Minggu sebagai nama blog. Bagaimanapun nama itu mempunyai arti leksikal dan arti gramatikal. Nah lho... jadi nyrempet-nyrempet pelajaran bahasa kan? Hehehe....

Makna leksikalnya adalah nama sebuah pasar yang sangat terkenal (terkenal nggak sih?) di daerah Jakarta Selatan. Bahkan sampai ada lagunya lho! "Pepaya, mangga, pisang, jambu... dibawa dari Pasar Minggu... di sana banyak penjualnya... dan juga banyak pembelinya..." dst. dst.. Ya iyalaaah! Namanya juga pasar ;-)



Makna gramatikalnya ya sesuai dengan konteks pemakaian saja.

Makna gramatikal pertama; hampir 10 tahun keluarga kecilku tinggal di daerah Pasar Minggu, yang walaupun masih satu wilayah bukan berarti aku tinggal nyebrang atau jalan kaki saja lho kalau mau belanja ke Pasar Minggu. Teteup... harus naik angkutan, naik ojek, atau jadi tukang ojek :P Kalau mau jalan kaki juga boleh sih, tapi gempor ditanggung sendiri yah! ;-)
Banyak suka dan duka yang rasanya tidak pantas dilupakan begitu saja. Mulai lebeh deh! Bahkan sampai rasanya aku kenal deh semua penjual sayur & tukang ojek, bahkan juga semua preman di sana, hahaha....

Makna gramatikal kedua, ya bisa pasar di daerah mana saja. Biasanya Pasar Minggu yang ini hanya buka hari Minggu saja. Kalau Pasar Minggu yang di atas ramenya tiap hari, dari subuh sampai subuh lagi... 24 jam nonstop dah! Lucunya, beberapa pasar tradisional di Jakarta menggunakan nama hari tapi beroperasi setiap hari; Pasar Jumat, Pasar Rebo, Pasar Senen. Tidak seperti kalau di desa-desa (terutama jaman aku kecil dulu), yang namanya Pasar Wage ya bukanya setiap hari Wage (nama hari dalam penanggalan Jawa) atau Pasar Kliwon buka setiap hari Kliwon. Unik!

Makna gramatikal ketiga... monggo pinarak sedherek sedaya (Silakan singgah/duduk, saudara semua), selamat berkunjung ke blog-ku yang sangat sederhana ini. Semoga dapat sedikit mengisi waktu (atau malah membuang waktu?), menghibur, dan syukur-syukur memberi manfaat! 

Jumat, 03 Juni 2011

Reminders Slideshow

Reminders Slideshow: "TripAdvisor™ TripWow ★ Reminders Slideshow ★ to Yogyakarta and Jakarta. Stunning free travel slideshows on TripAdvisor"