Libur mid semester diimbuhi libur Paskah cukup membuat Xti 'kangen' ke sekolah (yang jelas ya kangen teman-teman dan Bu Yuni, impossible kalau kangen "untuk" sekolah, lha wong ulangan mid saja baru kelar 2 hari sebelum terima rapor bayangan, berarti dia baru bisa bernafas lega 2 hari sebelum masuk masa libur, itu berarti pula dia baru bebas dari karantina belajar yang ketat). Bayangkan, semalam saja, dia susah tidur seolah-olah paginya harus berangkat sekolah untuk pertama kali. Dengan cerewet (kayak aku, hehe...) plus sedikit gemas juga gusar dia bilang, "ibuu..., aku nggak sabar pengin cepet pagi dan berangkat ke sekolah... Aduh, teman-temanku bagaimana ya? Sekolahku masih sama nggak ya? Besok aku pakai baju warna apa ya, bu? Besok bangunin aku ya bu, aku janji deh gak akan rewel kalo dibangunin... dan bla bla bla.. " masih panjang lagi daftar cerecehan (artinya: suara monyet dalam pelajaran bahasa Indonesia anakku, hihihi...). Norak nggak sih? Dulu aku waktu kecil juga suka norak kalau mau diajak jalan-jalan ke luar kota, tapi kalau hanya menyongsong hari esok setelah libur yang tidak panjang (buatku libur panjang hanya kenaikan kelas saja) kayaknya nggak segitunya deh!
Alhasil setelah dengan susah payah kita berdua (bapaknya sampai ikut turun tangan hanya untuk 'memaksa' Xti merem dan tertidur... jam 1 pagi!!!) sukses mengantarnya ke alam mimpi... mimpi beneran atau nggak ya mene ke tehe, hehehe....
Surprisenya, dengan jam tidur yang cukup singkat untuk bocah umur 7 tahun, Xti benar-benar bisa bangun pagi tanpa rewel, tidak sedikitpun! Karena sering dia dapat diskon penuh untuk membuat laporan ke bapaknya jika cuma 'sekedar' rewel yang tidak berarti 'beban' buatku). Bahkan hari ini bukan saja semangat ke sekolah, tapi tumben banget dia juga semangat '45 berangkat les biola jam 2 siang!! Malah ibunya yang sedikit loyo karena ngantuk berat. Kalau nggak demi anak dan demi uang (matrek banget sih, hihihi...) yang harus berpindah tangan ke pihak Concillio, pilih bobok siang deh!
Boleh juga semangat Xti hari ini, boleh dipuji, boleh ditiru, boleh (baca:harus) diteruskan. Boleh deh!